Selasa, 06 September 2011

JAM JADWAL SHALAT


CONTOH JAM JADWAL SHALAT







BETAPA PENTINGNYA
Seringkali kita dibuat ragu ketika melihat jam, apakah sudah masuk waktu sholat atau belum, karena jadwal waktu sholat setiap hari seringkali berubah-ubah. Apalagi di masjid yang setiap masuk waktu sholat harus dikumandangkan adzan, kita harus melihat dulu tabel waktu sholat yang panjang dengan tulisan yang sangat kecil, lalu mengurangi atau menambahkan menitnya disesuaikan dengan keberadaan tempat atau posisi kita.
Jika itu merepotkan dan menjadi kendala, kini kendala tersebut bisa diatasi dengan perangkat elektronik digital yang mampu memberikan informasi langsung jadwal sholat 5 (lima) waktu setiap saat.
Perangkat elektronik tersebut berupa "Jadwal Waktu Sholat Digital" yang berfungsi menampilkan tabel jadwal sholat 5 (lima) waktu yang secara otomatis berubah sesuai waktu shalat menurut tempat / lokasi dimana perangkat tersebut akan dipasang di seluruh wilayah Indonesia.apabila waktu shalat telah datang maka jam tersebut akan berbunyi, Dan bisa menampilkan nama masjid dan poto masjid sebaga back ground .


DAFTAR HARGA JAM JADWAL SHALAT DIGITAL
ukuran 27x72 cm harga Rp 750.000.,40x 70cm Rp 950.000 ,35x 117cm Rp 1,700.000., 40x117cm Rp 2.300.000.,67x117cm Rp 4.250.000., 60x100cm Rp 5.500.000., 80x120cm Rp 10.000.000untuk yang di luar kota bandung ada tambahan  ongkos kirim .,yang mau pesan sms kan nama mesjidnya ke 081320128842 ok trims
& Email * jam,fajar@gmail.com *ada di *http://jamiatu.blogspot.com *,selesai satu minggu.
DAN INI !
Kisah Inspiratif (1)
Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih.

Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.
Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuk berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya
itu. "Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu?
Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"